Beranda | Artikel
Tanda-Tanda Hari Kiamat Kecil
Selasa, 6 Februari 2024

TANDA-TANDA HARI KIAMAT

Pengetahuan tentang hari kiamat.
Pengetahuan tentang waktu hari kiamat tidak ada yang mengetahuinya selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

قال الله تعالى: يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا  [الأحزاب/63]

Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah:”Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala“. Dan tahukah kamu hai (Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya. [Al-Ahzaab/33:63)

Tanda-tanda hari kiamat.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan informasi tentang tanda-tanda dan ciri-ciri yang mengindikasikan sudah dekatnya hari kiamat, yaitu tanda-tanda yang kecil dan besar.

TANDA-TANDA HARI KIAMAT KECIL

Tanda-tanda hari kiamat yang kecil itu ada tiga bagian.
1. Tanda-tanda yang sudah terjadi dan telah berkahir.
Di antaranya: Diutusnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meninggalnya, terbelahnya bulan sebagai tanda (mukjizat) bagi beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, penaklukan Baitul Maqdis, keluarnya api di tanah Hijaz.

عن عوف بن مالك رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يقول: «اعْدُدْ سِتّاً بَيْنَ يَدَي السَّاعَةِ، مَوْتِي، ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ المَقْدِسِ…» . أخرجه البخاري

Dari ‘Auf bin Malik Radhiyallahu anhu, ia berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hitunglah enam di antara tanda hari kiamat, kematianku, kemudian takluknya Baitul Maqdis, …”HR. al-Bukhari.[1]

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «لا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَخْرُجَ نَارٌ مِنْ أَرْضِ الحِجَازِ تُضيءُ أَعْنَاقَ الإبِلِ بِبُصْرَى». متفق عليه

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hari kiamat tidak terjadi sehingga (terlebih dahulu) keluar api dari bumi Hijaz yang menerangi punuk unta di Bushra”. Muttafaqun ‘alaih.[2]

2. Tanda-tanda yang sudah nampak dan masih tetap berlangsung.
Diantaranya : Nampaknya fitnah-fitnah, munculnya orang-orang yang mengaku menjadi nabi, tersebarnya keamanan, dipegangnya ilmu syara’, nampaknya kebodohan, banyaknya polisi dan pembantu kezaliman, nampaknya alat-alat musik dan menghalalkannya, nampaknya perzinahan, banyak orang yang minum arak dan menghalalkannya, orang yang tidak beralas kaki, tidak berpakaian, penggembala kambing berlomba-lomba dalam bangunan, manusia berbangga-bangga terhadap masjid dan perhiasannya, banyak terjadi peperangan, waktu terasa amat dekat, menyerahkan urusan kepada yang bukan ahlinya, orang-orang jahat ditinggikan dan orang-orang baik dan terpilih direndahkan, dibuka perkataan dan disimpan amal ibadah, pasar saling berdekatan, nampak kesyirikan pada umat ini, banyak kebakhilan, banyak dusta, banyak harta, meluasnya perdagangan, banyak terjadi gempa, orang yang amanah dianggap khianat dan orang khianat diberi amanah, nampaknya perbuatan keji, terputusnya silaturrahim, buruknya hubungan antar tetangga, terangkatnya orang-orang rendah, menjual hukum, menyerahnya orang-orang khusus, menuntut ilmu kepada orang-orang kecil, nampanya(?) pena, munculnya wanita-wanita berpakaian namun telanjang, banyaknya saksi palsu, banyaknya kematian mendadak, tidak berusaha mencari rizqi yang halal, bumi Arab kembali menjadi  hijau dan sungai-sungai, berbicaranya binatang buas kepada manusia, laki-laki berbicara kepada lumut cambuknya dan tali sendalnya, dan pahanya mengabarkannya dengan apa yang dibicarakan keluarganya sesudahnya, Iraq dikepung dan dihalangi darinya makanan dan uang, kemudian Syam dikepung dan dihalangi darinya makanan dan uang, kemudian terjadi perdamaian di antara kaum muslimin dan bangsa Roma, kemudian bangsa Roma melanggar perjanjian.

عن ابن عمر رضي الله عنهما أنه سمع رسولَ الله- صلى الله عليه وسلم- وهو مستقبلُ المشرقِ يقولُ: «أَلا إنَّ الفِتْنَةَ هَاهُنَا، أَلا إنَّ الفِتْنَةَ هَاهُنَا، مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ». متفق عليه.

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu, sesungguhnya ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau menghadap arah Timur, seraya bersabda, ‘Ketahuilah, sesungguhnya fitnah itu berasal dari sini. Ketahuilah, sesungguhnya fitnah itu di sini. Dari tempat munculnya tanduk syetan.” Muttafaqun ‘alaih.[3]

3, Tanda-tanda yang belum nampak dan akan terjadi tanpa diragukan.
Seperti yang diberitakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antaranya adalah:
Sungai Eufrat menyingkap gunung emas, takluknya Konstantinopel tanpa senjata, memerangi bangsa Turki, memerangi kaum Yahudi dan menangnya kaum muslimin terhadap mereka, seorang laki-laki keluar dari Qahthan menghalau manusia dengan tongkatnya dan mereka taat kepadanya, sedikitnya laki-laki dan banyaknya wanita sehingga bagi lima puluh orang wanita hanya seorang penanggung jawab, orang-orang jahat keluar dari Madinah kemudian hancur setelah itu..

Di antaranya, munculnya al-Mahdi, yaitu seorang laki-laki dari ahli bait Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Subhanahu wa Ta’ala memperkuat agama dengannya, memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi kezaliman. Menjadi raja selama tujuh tahun. Umat merasakan nikmat di masanya dengan kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Muncul di wilayah Timur dan dibai’at di Baitullah.

Di antaranya lagi adalah runtuhnya Ka’bah lewat tangan seorang laki-laki dari Etiopia yang diberi nama Dzus Suwaiqitain, kemudian tidak pernah dibangun lagi sesudahnya itu. Wallahu ‘Alam.

Semua yang telah kami sebutkan berupa tanda-tanda yang telah lewat dijelaskan dengan hadits-hadits shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي   (Ringkasan Fiqih Islam Bab :  Tauhid dan keimanan التوحيد والإيمان ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri  Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1]  HR. al-Bukhari no. 3176.
[2]  Muttafaqun ‘alaihi. HR. al-Bukhari no 7118 dan Muslim no. 2902.
[3]  Muttafaqun ‘alaihi HR. al-Bukhari no. 7093, dan Muslim no. 2905 dan ini adalah lafazhnya.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/98033-tanda-tanda-hari-kiamat-kecil.html